Rabu, 06 Agustus 2014

Pengalaman Pertama di Pijat Pria - Part 1

Perkenalkan nama saya Jihan berumur 38 Tahun dengan wajah tidak putih dan tidak hitam tentunya, saya berasal dari Lubuk Linggau Sumatera Selatan. Saya tinggal di Bandung bersama Suami dan anak saya. Suami saya bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta di Kota tempat saya tinggal. Sedangkan anak semata wayang sayang bernama Aldi berumur 18 tahun, mahasiswa di salah satu PTS di Bandung.
saya adalah istri yang setia namun bukan berarti tidak memiliki libido yang tinggi. Dalam seminggu biasanya saya dan suami rutin 2-3 melakukan hubungan badan, namun saya tidak puas dengan suami saya..
Awal cerita, pada hari sabtu seperti biasa dengan rutinitas ibu rumah tangga saya.. saya menyiapkan sarapan dan pekerjaan rumah tangga rutin lainnya dibantu oleh pembantu rumah tangga kami, namanya bi teti berumur 48 tahun namun masih memiliki tubuh yang ideal. dia seorang janda yang ditinggal mati oleh suami. Hari itu badan terasa lemas sekali, mungkin karena kurang istirahat dalam beberapa hari terakhir, akhirnya kuputuskan untuk pergi ke salon langgananku untuk menyegarkan badan dan pikiran tentunya. Seperti biasa aku melakukan ritual facial dll, namun ketika aku didepan kaca terlintas untuk mengecat rambutku dengan warna coklat agar terlihat seksi di depan suami (tentunya para pria lainnya juga hehehe). 3 Jam sudah aku memanjakan diri di salon, waktu yang lumayan lama apalagi untuk supir setiaku yang setia mengantar dan menunggui ku kemanapun aku pergi, oh ya hampir lupa aku ceritakan supir pribadi aku bernama Wawan, dia adalah anak dari Bi teti dan tentu saja dia masih muda.
Begitu Aku masuk kedalam mobil, Wawan tertidur sangat nyenyak sekali lalu aku bangunkan dia "Wan, Wan ayo jalan" sahutku ke Wawan, sontak saja itu membuat Wawan sedikit kaget apalagi melihat rambut baru ku. Cukup lama Wawan menatap rambut baru ku, mungkin dia sedikit pangling dengan rambut aku yang lebih colorful dan tentunya lebih seksi. "iya bu, kemana kita selanjutnya?" jawab Wawan. "langsung aja pulang ke rumah" jawabku. Sepanjang jalan aku sering mendapati Wawan melirik ke arah ku, mungkin karena rambutku yang begitu kinclong dan menggoda hehehe.. Sesampai dirumah aku langsung masuk ke kamar, suasana rumah yang sepi membuat aku mengkhayal di atas kasur. khayalan yang sedikit liar, aku pun mulai memainkan vagina aku, tanpa terasa liang kewanitaan ku mulai basah, belum sampai aku orgasme bi teti mengetuk kamar tidurku. "Neng" Panggil Bi Teti. "Masuk bi, Pintunya gak dikunci" Jawabku. Saat Masuk ke kamarku Bi Teti membawa bungkusan lalu dia berkata "Neng, ada kiriman paket buat Eneng" , "dari siapa bi?" tanyaku. "saya tidak tahu neng" jawab Bi teti. "Ya sudah simpan saja di meja rias" jawabku dengan lemas. "oh ya bi tolong cariin tukang pijat dong bi, badanku pegel2 banget nih" pintaku ke bi Teti sebelum dia keluar dari kamar. "Iya neng coba saya carikan nanti" langsung bi Teti menjawab, belum keluar dari kamarku langsung aku keluarkan pikiran nakalku "Bi, bagaimana kalau Wawan saja yang mijit aku, bisa kan dia mijit?" tanyaku pada bi teti. "bisa neng, wawan memang pinter mijit kalo bibi gak enak badan pasti wawan yang mijit, jadi kapan maunya neng?" langsung bi Teti bertanya kepadaku. "sekarang aja bi, tapi jangan sampai bapak tau ya bi" langsung aku jawab dengan cepat. "oh ya kalo gitu saya panggil Wawan sekarang ya neng. iya neng saya tidak bakal cerita ke siapa2 kok" jawab bi Teti Tunggu kelanjutannya ya :)

Habis Pesta

inilah penampakan aku setelah aku ikut reuni smp